Akhwat Gaul, Seperti Apa sih?
Seorang
teman pernah bertanya padaku, "sssst… sebenernya arti gaul itu apaan
si?", refleks aku agak sedikit kaget kenapa dia mendadak menanyakan itu
padaku.
"Hmm, apaan yah? mungkin gaul itu supel, trus temennya
banyak, bener ga yah? hehe" (sambil menggaruk-garuk kepala berbalut
jilbab unguku).
Kalo
menurut kamus besar bahasa Indonesia, gaul adalah hidup berteman
(bersahabat). Namun arti gaul sekarang sudah mengalami perluasan, tidak
hanya seseorang yang supel atau mempunyai teman banyak. Ada yang
mengatakan bahwa gaul itu anak band, yang suka nongkrong di mall, yang
suka haha hihi, yang
kemana-mana pake mobil disupirin sopir (angkot kali ya, hehe…). Ada juga
yang beranggapan bahwa gak gaul kalo gak punya pacar, jomblo cupu
abiieez.
Bahkan,
ada seorang teman yang berkata begini, "Gue bingung sama remaja
sekarang, arti gaul secara harfiah itu udah bergeser ya? Buktinya
sekarang setiap gue nongkrong di Tebet, semuanya pada pake BB
(Blackberry). Terus, setiap nyengir pasti ada behel nyempil di gigi.
Kayak gitu ya anak gaul sekarang? Gue ngga make behel, terus gue juga
ngga punya BB, berarti gue bukan anak gaul dong!" celoteh temanku sambil
memasukkan combro ke dalam mulutnya.
Ada cerita lucu yang
pernah aku alami, jadi ceritanya aku baru sampai lobi fakultas, saat aku
sedang menunggu lift, kakak kelas menghampiriku, "Wiih, Sist sekarang
pake behel ya? Jangan-jangan hapenya BB, akhwat gaul dong..." kata kakak
kelasku sambil nyengir,
"Gaul dari mana, behel mah buat perbaikin gigi aku yang berantakan kak"
"Tapi hapenya BB kan?"
"BB dari tambun, mana ada duit buat beli Bb, lihat ni kak....." Trarara....keluarlah Sony Ericsson jadul alias purba dari dalam tas.
Duh… remaja belomba-lomba menghias diri dengan perkakas gaul. Yang udah
ngerasa gaul makin gaul, yang belum gaul, mencari cara supaya gaul.
Dengan pake baju gaul, tas gaul, sepatu gaul, hape gaul, sampe tempat
nongkrong gaul. Semua itu hanya supaya dikatakan gaul. Akan terbersit
rasa bangga apabila dikatakan gaul. "Nih gue gito loh! Gaol gila gue…"
Yang lebih miris, terdapat para orang tua yang malahan malu saat
anaknya tidak mempunyai pacar. Takut dibilang anaknya ngga laku ya bu?
Ada pula orang tua yang berbangga hati saat anaknya berpenampilan
layaknya selebritis, kinclong bling bling.
Bahkan
sampai ada ibu-ibu yang dengan sukarela memberi anaknya limpahan uang
untuk bersenang- senang supaya anaknya layak dikatakan gaul oleh
teman-teman sesama arisan. Lagi- lagi karena gengsi. Gengsi ah kalo gak
punya mobil, gengsi ah kalo ngga punya Iphone.
Begitulah fenomena remaja saat ini, dimana arus globalisasi semakin menerjang, kemiskinan semakin merangrang.
Lalu akhwat gaul itu seperti apa sch?
Mungkin bisa dimulai dari pengertian akhwat. Akhwat berasal dari bahasa
arab yang berarti saudara perempuan. Kata akhwat dewasa ini telah
mengalami penyempitan makna. Ada yang berpendapat bahwa akhwat adalah
wanita yang berjilbab luebaar beud dah, ada pula yang mengartikan
sebagai wanita yang telah mengenal islam dan berperilaku sebagaimana
wanita muslimin. Jadi menurut 'kamus besar amel', akhwat gaul adalah
wanita berakhlak Islami yang mana dengan kesupelannya memudahkannya
untuk beradaptasi sehingga diperoleh kemudahan dalam berdakwah kepada
orang lain.
Akhwat gaul
tidak bisa dilihat dari merek tas atau sepatunya, bahkan hapenya, namun
akhwat dapat dikatakan gaul saat dia berhasil dalam berdakwah dengan
kelembutan. Terus gimana kalo ada ikhwan yang bilang gini, "akhwat itu
sama yang lain bae, tapi sama ane kok jutek ya?"
Jagalah pandanganmu ya akhi. “Wanita terbaik adalah wanita yang tidak dipandang dan tidak memandang" (Saidatina Aisyah)
So, jadilah akhwat gaul yang berakhlak Islami, jangan jadikan gengsi
maupun perhiasan dunia melalaikanmu dari nikmatnya berdakwah. [Siti
Mashithoh]
Compas :http://www.voa-islam.com